RedaksiSumsel.com,- Berikut ini adalah sebuah ulasan singkat tentang niat dan tata cara puasa syaban.
Bulan syaban yang di dalamya disunnahkan untuk melakukan puasa sunnah sesuia dengan tuntunan Rasulullah SAW, karena beliau ketika tiba bulan syaban, sangat perhatian dan brgitu semangat seperti apa yang dikatakan Aisyah RA :
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Belum pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Syaban. Terkadang hampir beliau berpuasa Syaban sebulan penuh.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Dengan dasar itulah banyak umat islam mengerjakan puasa sunnah dibulan syaban, kali ini kami suguhkan panduan niat dan tata cara puasa sunnah dibulan syaban berikut ini:
Pertama, Niat
Ini lah lafazd niat puasa sunnah di bulan syaban
نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma sya’bâna lilâhi ta’âlâ.”
Artinya: “Saya niat puasa Sya’ban karena Allah ta’âlâ.
Kedua, Makan sahur
Makan sahur menjadi sebuah ritual yang harus dilakukan oleh hamba yang ingin mengerjakan puasa baik wajib maupun sunnah.
Dan makan sahur juga menjadi sebuah keberkahan dalam menjalankannya, karena makan sahur menjadi sunnah rasulullah saw.
Ketiga, Melaksanakan puasa dengan menahan segala perkara yang membatalkan seperti makan dan minum.
Sudah jelas apabila menjalankan ibadah puasa maka sebagai syarat mutlak untuk menjaga kesempurnaan puasa maka kita dilarang untuk makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan ibadah puasa.
Makan dan minum menjadi larangan utama dalam melakukan ibadah puasa, sebab puasa adalah menahan makan dan minum dari terbit fajar (Imsak) sampai terbenamnya matahari (maqrib)
Keempat, Menjaga hal-hal yang membatalkan ibadah puasa seperti ghibah (kata kotor atau menggunjing orang), dan segala perbuatan dosa.
Hal ini menjadi sebuah keharusan dan kewajiban bagi orang yang berpuasa sebab jika hal ini dilakukan orang yang menjalankan puasa maka pahala puasanya akan sia-sia hanya dapat lapar dan haus saja.
Kelima, Berbuka puasa saat tiba waktu maghrib.
Saat waktu tiba yakni masuknya waktu sholat maqrib maka di segerakan untuk berbuka puasa, karena batas puasanya berakhir ketika matahari tenggelam waktu maqrib tiba.
Berbuka puasa setelah tidak makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan pahala ibadah puasa.
Jika salah satu antara lima tata cara puasa tersebut tidak terlaksana maka puasanya akan memperoleh sia-sia saja atau mendapatkan lapar dan dahaga.
Wallahu a’lam.