Puasa membuat tubuh tidak menerima asupan makan dan minum selama sekitar 14 jam. Membuat kadar gula darah dalam tubuh menurun. Itulah mengapa muncul anjuran segera mengonsumsi camilan manis saat berbuka puasa untuk mengembalikan kestabilan kadar gula darah..
Kurma merupakan jenis karbohidrat kompleks (complex carbohydrate), yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memproses asupan gula menjadi glukosa. Ini ideal, karena akan mengembalikan kadar gula dalam tubuh secara perlahan. Tak memicu lonjakan glukosa secara drastis.
Sementara itu, santapan manis lainnya seperti sirup atau kue-kue basah, umumnya mengandung gula pasir atau gula sintetis yang merupakan karbohidrat sederhana (simple carbohydrate). Jenis karbohidrat yang mudah terurai tubuh, sehingga memicu lonjakan kadar glukosa secara dramatis.
Kurma juga memiliki tekstur daging yang lembut dengan kandungan air dan gula yang tinggi. Ini membuat kurma cukup bersahabat dengan organ pencernaan saat berbuka puasa. Sebab, lambung membutuhkan makanan lembut setelah seharian tak tersentuh makanan.
Buah bernama latin dactylifera phoenix ini juga memiliki kandungan zat besi, dan asam folat, yang penting untuk pembentukan dan pertumbuhan sel darah merah. Sementara itu, kandungan vitamin, mineral, dan polifenol di dalamnya berperan sebagai antioksidan atau penangkal radikal bebas.
Buah asli dari Semenanjung Arab, Timur Tengah, dan Afrika Utara ini memiliki warna beragam, dari coklat terang hingga mendekati warna hitam. Bentuknya pun berbeda-beda, dari persegi panjang, bulat kecil, hingga berukuran besar dan panjang. Buah potensial ekspor itu umumnya berupa kurma kering.
Tak hanya mampu mengembalikan energi yang hilang secara cepat selama puasa, kurma juga memiliki kandungan fitokimia yang berperan aktif melakukan pencegahan penyakit dan meningkatkan kekebalan tubuh.